Selasa, 12 Oktober 2010

NEGERI ini

Mendung hitam gelayuti langit-langit malam ...merangkul erat disetiap sudut-sudut gulita malam
Bayang-bayang selaksa tubuh-tubuh lelah,menyemut disetiap instansi kota juga desa..
Berlomba demi sesuap nasi,berjibaku demi status usang klasik mistik..
Kemajuan ataukah kemunduran..ketika sarjana mencari kerja?
Kepandaian ataukah kebodohan..ketika kita berlomba menabung uang diinstansi-instansi kerja?
Ataukah itu yang musti kita jalani untuk sebuah kata klasik?
Hidup yang mewarisi jaman raja-raja kuno?
Keagungan semu yang mematikan rasa,karsa juga daya cipta..
Oh gulita malam, kemana harus melangkah tapak-tapak lelah kaki-kaki pencari jati diri?
Kepada siapa harus mengadu tentang indah langit senja namun galau isi hati?
Dimana harus mencari kunci hidup yang tawarkan rasa karsa juga daya cipta...jika sistem mematikan segala.
Negeriku kaya raya oleh hutan laut samudera..
Tanahku gemah ripah loh jinawi...
Namun mengapa disudut sana aku mencium bau kemelaratan?
Namun mengapa aku mendengar ratap tangis ketiadaan?

Sabtu, 12 Juni 2010

Wedding party

Kelak akan datang dimana segala rahasia dibuka...
Segala gelap disulap terang,segala benci dipeluk cinta kasih...
...dan sayang.
Segala lara nestapa dirangkul suka bahagia...
Lantas udara-udara permusuhan,
Jendela-jendela penderitaan ditinggal sepi sendirian disudut-sudut ruang hati..,
Ditinggal merana direl-rel luar jiwa..
mereka menjadi merana ditinggal menghadiri pesta-pesta perkawinan
Antara mempelai benci dan mempelai cinta..
Antara mempelai lara nestapa dan mempelai suka bahagia.
Antara mempelai syak prasangka dan mempelai saling percaya.
Antara mempelai sumpah serapah dan mempelai puji puja
Antara mempelai jumawa dan mempelai sahaja
Antara mempelai keserakahan dan mempelai apa adanya.

Sabtu, 27 Februari 2010

melintas batas

Melintasi samudra nasib..
Melewati rel-rel keberuntungan...
Walau kadang hadir didepan mata,walau kadang singgah dipelupuk jiwa..
Namun selalu luput dijaring ketidakberdayaan rasa..
Namun selalu sirna dikala senja jiwa..
Ah..gundah jiwa-jiwa nan ragu tuk menatap masa depan..
Di hantam etika ditikam fatwa..ketika rencana tinggal rencana..
Ketika cita-cita dibelenggu sistem dungu..tak memberi kesempatan malah mematikan
daya cipta..
Ah negeri impian nan kaya raya..tapi miskin jiwa raga..
Negeri gemah ripah loh jinawi, namun sirna dihantam belantara beton baja..
Rintihan petani kehilangan ladang-ladang kehidupan..
Erangan pengusaha-pengusaha kecil dihantam kapital modal..
Oh bapak bangsa akan tersiksa dalam tidur panjangnya,melihat sang negeri yang dirintisnya..
Berubah menjadi dakrula pemakan jiwa..
Ah bapak bangsa akan sia-sia dalam cita-cita purba..
Kerna sang penerus tlah termakan raksasa peradaban gila.
pagi-pagi pas nang warnet siyono