Sabtu, 27 Februari 2010

melintas batas

Melintasi samudra nasib..
Melewati rel-rel keberuntungan...
Walau kadang hadir didepan mata,walau kadang singgah dipelupuk jiwa..
Namun selalu luput dijaring ketidakberdayaan rasa..
Namun selalu sirna dikala senja jiwa..
Ah..gundah jiwa-jiwa nan ragu tuk menatap masa depan..
Di hantam etika ditikam fatwa..ketika rencana tinggal rencana..
Ketika cita-cita dibelenggu sistem dungu..tak memberi kesempatan malah mematikan
daya cipta..
Ah negeri impian nan kaya raya..tapi miskin jiwa raga..
Negeri gemah ripah loh jinawi, namun sirna dihantam belantara beton baja..
Rintihan petani kehilangan ladang-ladang kehidupan..
Erangan pengusaha-pengusaha kecil dihantam kapital modal..
Oh bapak bangsa akan tersiksa dalam tidur panjangnya,melihat sang negeri yang dirintisnya..
Berubah menjadi dakrula pemakan jiwa..
Ah bapak bangsa akan sia-sia dalam cita-cita purba..
Kerna sang penerus tlah termakan raksasa peradaban gila.
pagi-pagi pas nang warnet siyono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar